PAMEKASAN, RadarMadura.id – Budaya peninggalan zaman dulu perlu dilestarikan. Hal tersebut dilakukan Akhmad Ahyauddin dengan menekuni usaha servis dan pembuatan rebana.
Selain melestarikan warisan budaya, warga Jalan Ghazali, Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, itu juga mendapat uang.
Usaha itu tersebut ditekuni Akhmad sejak 2013. ”Sudah lumayan lama usaha ini saya tekuni, karena menjadi sumber penghasilan,” katanya Sabtu (6/1). Siang itu Akhmad sedang membuat rebana pesanan pelanggan.
Usaha pembuatan alat musik hadrah itu bermula saat senang bermain musik hadrah. Dia tertarik untuk membuka usaha pembuatan servis hadrah.
”Alhamdulillah, banyak yang menyukai produk alat musik hadrah yang saya buat ini,” terangnya.
ULET: Akhmad Ahyauddin proses membuat alat musik rebana di Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Kota Pamekasan, Sabtu (6/1). (UBAIDILLAHIR RA’IE/JPRM)
Pria 51 tahun itu menerangkan, bahan pembuatan hadrah, seperti kulit kambing, dibeli di sekitar rumah. Dalam sehari, alat musik hadrah yang dibuatnya dua buah dan untuk yang diperbaiki dua buah.
”Jadi, dalam sehari membuat dan memperbaiki alat musik hadrah sebanyak empat,” ujarnya.
Baca Juga: Dia Bersama Tuhan dalam Padam Nyala-Nya; Mengenang Prof Abdul Hadi WM (24 Juni 1946–19 Januari 2024)
Suami Rahmani itu memaparkan, harga rebana hasil buatannya bervariasi. Paling murah dengan ukuran kecil dibanderol dengan harga Rp 450 ribu.
”Sedangkan yang paling mahal ukuran paling besar, yakni dijual dengan harga Rp 1 juta,” sebutnya.
Menurut dia, dalam menekuni usaha yang terpenting yakni menjaga kualitas. Meski harganya sedikit lebih mahal, pelanggan tidak akan kecewa.
”Alhamdulillah, pelanggan yang memercayai produknya saya ada yang dari Sumenep, Sampang, dan Malang,” pungkasnya. (bai/luq)
2024-01-21 02:39:00Z
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lestarikan Budaya sembari Raup Uang, Warga Pamekasan Tekuni Usaha Produksi Alat Musik Hadrah - Radar Madura - Radar Madura"
Post a Comment